Datateks.id, Jakarta — Polemik utang Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Jakarta-Bandung atau Whoosh berakhir. Presiden Prabowo Subianto menyatakan bakal bertanggung jawab atas proyek pembangunan kereta cepat Whoosh yang saat ini sedang menjadi sorotan publik di Tanah Air.
Beberapa poin penting dipaparkan Presiden Prabowo, termasuk utang proyek kereta cepat Whoosh saat menggelar konferensi pers peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Sebelumnya, Kepala Negara tiba di Stasiun Tanah Abang Baru setelah menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) dari Stasiun Manggarai.
“Enggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya. Indonesia bukan negara sembarangan, kita hitung, enggak ada masalah itu ya,” ucap Prabowo.
Prabowo pun mengimbau semua pihak tidak khawatir. “Jadi PT KAI (Kereta Api Indonesia) tidak usah khawatir, semua tidak khawatir, rakyat, kita layani rakyat kita. Kita berjuang untuk rakyat, teknologi semua sarana itu tanggung jawab bersama, dan di ujungnya tanggung jawab Presiden RI. Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh.”
Baca Juga: Whoosh Pacu Pertumbuhan Pariwisata, Penumpang Asing Melonjak 65 Persen
Menurut Prabowo, transportasi massal adalah bentuk kewajiban negara untuk melayani publik atau public service obligation. Pemerintah menunjukkan hal itu melalui pemberian subsidi transportasi publik sebesar 60 persen dan masyarakat hanya membayar sebesar 20 persen.
“Whoosh itu, semua public transport di seluruh dunia itu jangan dihitung, jangan dihitung untung-untung rugi-rugi enggak. Hitung manfaat enggak untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu. Ini namanya public service obligation. Ada yang menyarankan, tadi disampaikan oleh Menteri Perhubungan. Semua kereta api kita pemerintah subsidi 60 persen. Rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara. Ini kehadiran negara.”
“Dari mana uang itu? Uang itu dari uang rakyat, uang itu dari pajak, uang itu dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewengan dan korupsi. Uang rakyat enggak boleh dicuri karena akan kita, akan kita kembalikan kepada pelayanan untuk rakyat. Jadi jangan khawatir, saya sudah sampaikan semua, saya sudah pelajari masalahnya. Indonesia sanggup dan itu wajar semuanya itu ya,” imbuh Prabowo kepada para wartawan.

Adapun pada hari yang sama usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Presiden Prabowo langsung memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam rapat terbatas tersebut, seperti datateks kutip dari akun @setkabgoid di Facebook pada Selasa (4/11/2025), dibahas mengenai sejumlah upaya dan komitmen pemerintah dalam pengembangan transportasi publik nasional, termasuk proyek kereta cepat.
Sekretariat Kabinet melansir, terkait pembahasan dengan pihak Tiongkok mengenai kerja sama pengembangan proyek transportasi, proses negosiasi masih terus berjalan. Selain Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, pengembangan proyek ini turut melibatkan sejumlah kementerian terkait. Kehadiran pemerintah dalam pengembangan transportasi ini tidak hanya dilihat dari segi untung-rugi tetapi juga dampaknya bagi masyarakat.
Berdasarkan data yang dihimpun datateks, Whoosh dibangun dengan nilai total investasi US$7,2 miliar atau setara Rp116,54 triliun (asumsi kurs Rp16.186 per dolar Amerika Serikat). Angka tersebut termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar US$1,21 miliar dari nilai investasi awal yang ditetapkan senilai US$6,05 miliar.
Dari total biaya investasi US$7,2 miliar itu, 75 persen di antaranya diperoleh dari pinjaman China Development Bank (CDB). Sedangkan 25 persen bersumber dari setoran modal pemegang saham, yaitu gabungan beberapa BUMN dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 60 persen dan Beijing Yawan HSR Co Ltd sebesar 40 persen. (DTT/Ans)













Respon (1)