HEADLINENASIONAL

Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen di Triwulan III 2025, Menkeu Purbaya Sebut APBN Dikelola Efektif untuk Jaga Daya Beli

×

Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen di Triwulan III 2025, Menkeu Purbaya Sebut APBN Dikelola Efektif untuk Jaga Daya Beli

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi AI Pertumbuhan Ekonomi Nasional/Gemini AI
Ilustrasi AI Pertumbuhan Ekonomi Nasional/Gemini AI

Datateks.id, Jakarta –– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun 2025 mencapai 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung permintaan domestik dan kinerja ekspor yang kuat, investasi yang resilien, serta optimalisasi belanja pemerintah.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, realisasi tersebut menunjukkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dikelola secara efektif, diperkuat koordinasi erat dengan otoritas moneter dan sektor keuangan.

“APBN berperan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung kinerja dunia usaha agar lebih berdaya saing terutama di tingkat global. Dukungan fiskal juga diberikan melalui penempatan Rp200 triliun kas negara secara prudent untuk memastikan likuiditas ekonomi memadai, termasuk dukungan nonfiskal untuk debottlenecking demi realisasi investasi lebih tinggi secara berkelanjutan,” ucap Menkeu, disitat datateks dari laman resmi Kementerian Keuangan pada Jumat (7/11/2025).

Baca Juga: Iklan Penipuan Jadi Lumbung Uang Raksasa Meta

Secara keseluruhan, Menkeu memaparkan, momentum pertumbuhan ekonomi berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja sebesar 1,9 juta orang. Jumlah pengangguran turun 4 ribu orang menjadi 7,46 juta dibandingkan Agustus 2024 sehingga tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun dari 4,91 persen di Agustus 2024 menjadi 4,85 persen pada Agustus 2025.

Dari sisi permintaan domestik, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,89 persen (yoy), seiring meningkatnya mobilitas penduduk, pertumbuhan transaksi digital, serta dukungan kebijakan pemerintah. Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh 5,49 persen dengan belanja barang dan belanja pegawai masing-masing tumbuh 19,3 persen dan 9,0 persen merupakan wujud komitmen pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan menopang daya beli melalui percepatan dan optimalisasi belanja.

Iklim Usaha yang Stabil

Di sisi lain, masih menurut Menkeu Purbaya, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,04 persen (yoy) didukung keyakinan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi nasional serta komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang stabil dan mendukung ekspansi usaha.

Dari sisi perdagangan, ekspor barang dan jasa riil tumbuh signifikan 9,91 persen (yoy), menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan. Penguatan aktivitas industri domestik, peningkatan permintaan negara mitra dagang utama, dan kuatnya daya saing produk ekspor Indonesia menjadi faktor pendorong. Dari sisi produksi, sektor industri pengolahan tumbuh solid di topang permintaan yang kuat. Impresifnya kinerja ini khususnya didorong oleh subsektor strategis berbasis hilirsasi.

Daya Beli

Adapun upaya menjaga daya beli dan mendukung kinerja dunia usaha dilakukan dengan optimalisasi belanja melalui program stimulus Rp34,2 triliun dan 8 program akselerasi senilai Rp15,7 triliun di triwulan IV 2025. Investasi dan ekspor bernilai tambah tinggi diperkuat melalui peran Danantara dalam mengungkit kontribusi swasta, serta debottlenecking dengan dibentuknya Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah (Satgas P2SP).

Dengan perkembangan data terkini, ditambah upaya optimalisasi peran fiskal sebagai enabler aktivitas ekonomi dan kebijakan nonfiskal untuk iklim usaha lebih baik, pemerintah optimis ekonomi untuk keseluruhan tahun 2025 akan mencapai target 5,2 persen.

“Ke depan, pemerintah terus mendorong agar mesin pertumbuhan ekonomi berjalan lebih cepat. Kebijakan fiskal, sektor keuangan, dan iklim investasi yang sehat akan terus disinergikan untuk menciptakan pertumbuhan tinggi. Tidak hanya tinggi, namun juga stabil dan dapat menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan,” Menkeu Purbaya memungkasi. (DTT/Ans)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *