Datateks.id, Jakarta — Ada kabar gembira bagi para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menyatakan program SMK Go Global akan mulai dilaksanakan pada akhir 2025.
Menurut Menko Muhaimin, tenaga kerja terampil lulusan Sekolah Menengah Atas ataupun SMK yang dikirimkan pada Desember akhir tahun ini akan menjadi percontohan. Sebelum nantinya lebih banyak lagi tenaga kerja yang diberangkatkan ke luar negeri.
“InsyaAllah dengan perintah dan arahan Presiden (Presiden Prabowo Subianto), akan ada program akhir tahun (2025) dan program tahun 2026, yang menempatkan lulusan SMK dan SMA yang berminat dengan skill khusus di luar negeri,” ujar Menko Muhaimin usai rapat tingkat menteri bersama Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin di Jakarta, Rabu, 12 November 2025, disitat datateks dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Baca Juga: Abdul Muis dan Rasnal, Dua Guru asal Luwu Utara Bersyukur Dapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo
Menko Muhaimin menyatakan pula, melalui program SMK Go Global para lulusan SMA/SMK terampil akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak dan terlindungi. Peluang pekerjaan bagi para lulusan SMA/SMK untuk bekerja di luar negeri berasal dari sektor yang beragam dengan permintaan yang tinggi.
“Welder, hospitality, caregiver dan lain-lain, untuk bisa bekerja lebih baik dengan gaji yang bagus di luar negeri,” ucap Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin sembari menyebut peluang kerja yang banyak tersedia di luar negeri saat ini.
“Termasuk peluang di Jerman, di Turki, juga di Jepang, yang sangat terbuka luas bagi para pekerja dengan skill tertentu yang disiapkan dengan baik,” Cak Imin menambahkan.

Senada dengan itu, Menteri P2MI Mukhtarudin menyatakan siap melaksanakan program SMK Go Global yang dikoordinasikan oleh Menko PM Muhaimin Iskandar. Mukhtarudin menjelaskan, persiapan eksekusi program ini juga dilakukan sejalan dengan penyusunan desain komprehensif pelindungan pekerja migran Indonesia.
“KP2MI akan siap mengeksekusi, mengkoordinir, dengan beberapa kementerian lain dalam rangka percepatan program-program penempatan pekerja migran dan perlindungan pekerja migran yang ke luar negeri,” Menteri P2MI memaparkan.
Dengan kata lain, menurut Mukkhtarudin, program SMK Go Global yang diinisiasi ini bertujuan mempercepat penyerapan tenaga kerja SMA/SMK yang belum bekerja. Total sasaran program mencapai 500.000 peserta, yang terdiri dari 300.000 lulusan SMK dan 200.000 peserta umum.
1,63 Juta Lulusan SMK Menganggur
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini terdapat 1,63 Juta Lulusan SMK menganggur dan tidak berkuliah. Mereka kesulitan mengakses kesempatan kerja tersebut, karena belum memiliki skill dan kemampuan bahasa sebagai syarat kerja di luar negeri.
Untuk itu, melalui program SMK Go Global, pemerintah akan memberikan subsidi pelatihan keterampilan dan bahasa kepada lulusan SMA/SMK agar siap bekerja di luar negeri. Pelatihan ini juga akan digelar dengan memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki pemerintah dan BLK Komunitas yang sudah berjalan. (DTT/Ans)


