Datateks.id, Padang — Bencana hidrometeorologi yang melanda 3 provinsi di Sumatera, termasuk Sumatera Barat atau Sumbar, sejak 21-27 November 2025, menyisakan luka mendalam bagi masyarakat Tanah Air. Sebab, bencana di Sumbar, Sumatera Utara atau Sumut, dan Aceh, menimbulkan banyaknya korban jiwa.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumbar, tercatat sebanyak 163 orang meninggal dunia, dan 111 orang luka-luka. Sedangkan 114 dinyatakan hilang. Demikian keterangan yang diunggah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar melalui akun terverifikasi di Instagram pada Senin (1/12/2025).
Data tersebut juga telah diunggah di laman situs web Satu Data Bencana Sumbar per tanggal 30 November 2025 pukul 21.00 WIB. Dalam laman tersebut, juga tercatat penambahan jumlah pengungsi menjadi 121.139 jiwa dan jumlah terdampak 133.720 jiwa.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Era Sukma Munaf pernah menyampaikan, selama masa status Tanggap Darurat semua data yang ditampilkan di Satu Data Bencana Sumbar saat ini masih bersifat sementara dan bukan data final.
“Semua data ini dinamis, terus bergerak dan diperbaharui secara berkala di Satu Data Bencana, sebab personel gabungan masih berjibaku di lapangan mencari korban juga mendata,” ujarnya.
Untuk diketahui, hingga saat ini setidaknya 16 kabupaten dan kota di Sumbar dilanda bencana hidrometeorologi, baik banjir, galodo atau banjir bandang, tanah longsor, hingga angin kencang ini.
Dari 16 daerah terdampak itu, Kabupaten Agam paling banyak memakan korban, yakni dengan total 118 jiwa meninggal dunia dan 72 jiwa hilang. Disusul Padang Panjang 21 jiwa meninggal dunia, 3 luka-luka, dan 32 dinyatakan hilang.
Selain diingatkan agar selalu waspada dengan ancaman bencana susulan, masyarakat juga diimbau bersabar. Serta, tidak mengalangi upaya percepatan pencarian korban lainnya. (DTT/Ans)












