DAERAHHEADLINENASIONALPERISTIWA

Presiden Prabowo Sapa Bocah Pengungsi dan Cek Pembangunan Huntara di Agam Sumbar

×

Presiden Prabowo Sapa Bocah Pengungsi dan Cek Pembangunan Huntara di Agam Sumbar

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo mengunjungi posko pengungsi di SDN 05 Kayu Pasak, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar, pada Kamis (18/12/2025). (Foto: Dok. BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Prabowo mengunjungi posko pengungsi di SDN 05 Kayu Pasak, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar, pada Kamis (18/12/2025). (Foto: Dok. BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Datateks.id, Agam — Presiden Prabowo Subianto mengunjungi lokasi terdampak bencana di posko pengungsi yang berlokasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Kayu Pasak, Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, pada Kamis (18/12/2025). Kepala Negara turut meninjau pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak.

Di Agam, Kepala Negara mendarat di helipad Lapangan Sepak Bola Ipensi Ngungun. Dari sana, Presiden langsung meninjau lokasi pembangunan huntara. Pemerintah merencanakan pembangunan 100 unit huntara di titik tersebut. Ini sebagai solusi sementara bagi para pengungsi sebelum proses rehabilitasi dan rekonstruksi permanen dilakukan.

“Saya gembira sudah melihat rumah-rumah hunian sementara sudah mulai dibangun. Bisa selesai hunian sementara? Sebulan supaya ibu-ibu, bapak-bapak semua sudah tidak perlu tinggal di tenda. Kemudian segera sesudah itu kita akan bangun hunian tetap. Saya lihat cukup bagus kualitasnya,” ujar Prabowo, dilansir laman resmi Presiden RI.

Baca Juga: Paparkan Strategi Ekonomi Menuju 2026, Menkeu Purbaya Optimistis Indonesia Jadi Negara Maju 10-15 Tahun Mendatang

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Negara juga meninjau langsung kondisi para pengungsi terdampak bencana sekaligus memastikan penanganan darurat berjalan dengan baik. Presiden langsung menuju posko pengungsian yang saat ini menampung sebanyak 271 jiwa dari 85 kepala keluarga.

Di posko pengungsian, Presiden meninjau posko trauma healing. Dengan penuh kehangatan, Presiden berinteraksi langsung, berbincang, dan memberikan semangat kepada anak-anak. Terutama, supaya mereka tetap ceria dan kuat menghadapi situasi pascabencana.

“Kita akan mampu mengatasinya semua bersama-sama. Semua tidak sendiri, kita semua memikirkan tiap hari bagaimana kita bisa memperbaiki keadaan sudara-saudara,” Presiden menambahkan.

Bukan hanya itu. Prabowo juga menyapa para pengungsi, berdialog dengan warga, serta menerima laporan mengenai kebutuhan mendesak yang diperlukan di lokasi pengungsian. Di dapur umum, Presiden juga menyempatkan mencoba makanan untuk para pengungsi. Setelahnya, Presiden menuju posko kesehatan yang tengah memberikan layanan medis kepada warga terdampak.

“Saya didampingi banyak tokoh di sini. Kami datang, kami hanya ingin lihat, ingin beri semangat, ingin menyampaikan kalian tidak sendiri, kami akan bekerja untuk kalian semuanya,” Presiden memungkasi.

Tinjau Kembali Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur

Presiden Prabowo tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, pada Rabu (17/12/2025). (Foto: Dok. BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Prabowo tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, pada Rabu (17/12/2025). (Foto: Dok. BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Sehari sebelumnya, Presiden Prabowo tiba di Bandar Udara (Bandara) Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, sekitar pukul 18.30 WIB. Kepala Negara diagendakan meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana sekaligus memastikan percepatan pemulihan infrastruktur.

Sebelumnya, Kepala Negara menyampaikan, bencana ini harus dihadapi dengan penuh kewaspadaan, karena permasalahan perubahan cuaca dan iklim. Presiden juga menegaskan, keadaan bencana yang sedang dihadapi harus diatasi bersama.

“Kita berdoa saudara-saudara kita segera bisa pulih dan kita bekerja keras untuk memulihkan keadaan, sehingga rekonstruksi dan rehabilitasi bisa segera dimulai,” ucap Prabowo dalam pengantarnya di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 15 Desember 2025. (DTT/Ans)