DAERAHHEADLINEPERISTIWA

Banjir dan Longsor Terjang 4 Kabupaten di Sumut, Renggut 8 Nyawa di Tapanuli Selatan

×

Banjir dan Longsor Terjang 4 Kabupaten di Sumut, Renggut 8 Nyawa di Tapanuli Selatan

Sebarkan artikel ini
Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. (Foto: Dok. BNPB/BPBD Tapanuli Utara)
Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. (Foto: Dok. BNPB/BPBD Tapanuli Utara)

Datateks.id, Sipirok — Secara bersamaan, banjir dan tanah longsor menerjang empat wilayah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara atau Sumut. Meliputi Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.

Keempat wilayah itu dilanda bencana akibat cuaca ekstrem secara bertubi-tubi pada Senin hingga Selasa, 24-25 November 2025. Selain menimbulkan korban jiwa, bencana ini juga mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Di Kabupaten Sibolga, misalnya. Berdasarkan laporan sementara yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) per Rabu (26/11/2025) pukul 07.00 WIB, cuaca ekstrem ditandai dengan hujan deras dalam durasi lebih dari 2 hari telah memicu banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: BNPB Dorong Pemkab Lumajang Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru di Dusun Sumbersari

Wilayah terdampak banjir meliputi Kelurahan Angin Nauli di Kecamatan Sibolga Utara, Kelurahan Aek Muara Pinang dan Aek Habil di Kecamatan Sibolga Selatan. Serta, Kelurahan Pasar Belakang dan Pasar Baru di Kecamatan Sibolga Kota.

Banjir merendam permukiman warga di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. (Foto: Dok. BNPB/BPBD Tapanuli Tengah)
Banjir merendam permukiman warga di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. (Foto: Dok. BNPB/BPBD Tapanuli Tengah)

Dari laporan visual, banjir mengalir cukup deras dan menghantam rumah, menyeret kendaraan hingga infrastruktur lain yang dilewatinya. Arus air itu juga membawa material seperti lumpur, batang pohon, puing bangunan dan sampah rumah tangga.

Sementara untuk tanah longsor, wilayah terdampak meliputi Kelurahan Angin Nauli, Simare-mare, Sibolga Hilir, Hutabarangan, Huta Tonga dan Sibual-buali di Kecamatan Sibolga Utara. Berikutnya Kelurahan Parombunan dan Aek Mani di Kecamatan Sibolga Selatan, Kelurahan Pancuran Bambu, Pancuran Dewa dan Pancuran Kerambil di Kecamatan Sibolga Sambas. Selanjutnya Kelurahan Pasar Belakang, Pasar Baru dan Pancuran Gerobak di Kecamatan Sibolga Kota.

Dari bencana ini, satu warga mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan oleh tim kesehatan. Kerugian materi untuk sementara mencakup 3 rumah terdampak termasuk 1 rumah toko atau ruko. Beberapa akses jalan juga terdampak sehingga mengganggu mobilisiasi warga.

8 Warga Tapanuli Selatan Meninggal Dunia

Dari wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, bencana banjir dan tanah longsor telah menyebabkan 8 warga meninggal dunia dan 58 luka-luka. Sedangkan 2.851 warga terpaksa harus mengungsi.

Hasil kaji cepat sementara, 2 bencana ini telah berdampak di 11 kecamatan. Meliputi Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan, dan Angkola Muaratais.

BPBD Tapanuli Selatan bersama tim gabungan mengerahkan alat berat. Terutama untuk membersihkan material longsor yang menutup sejumlah akses jalan warga.

Tanah longsor menutup sejumlah akses jalan warga di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. (Foto: Dok. BPBD Tapanuli Selatan)
Tanah longsor menutup sejumlah akses jalan warga di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. (Foto: Dok. BPBD Tapanuli Selatan)

Sementara di Kabupaten Tapanuli Utara, sebanyak 50 rumah terdampak dan dua jembatan terputus akibat banjir serta tanah longsor . BPBD dan tim gabungan melakukan pendataan dan merekomendasikan jalur alternatif Pangaribuan-Silantom sebagai akses jalan sementara.

Di Tapanuli Tengah, sebanyak 1.902rumah terdampak banjir di 9 kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam, dan Pinangsori.

Sejauh ini, BPBD Tapanuli Tengah dan tim gabungan mendirikan tenda pengungsi. Mereka sekaligus mendistribusikan bantuan sembako kepada warga terdampak.

Seluruh pendataan seperti jumlah warga dan wilayah terdampak bersifat sementara. Data masih berpotensi mengalami perkembangan sesuai dari hasil kaji cepat lanjutan di lapangan.

Imbauan Kesiapsiagaan

BNPB terus memonitor perkembangan situasi di wilayah Tapanuli Raya serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk percepatan penanganan darurat. BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih dapat berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Masyarakat diimbau untuk memantau informasi prakiraan cuaca secara berkala dan mengikuti instruksi resmi dari petugas di lapangan. Bagi warga yang tinggal di sekitar lereng perbukitan, bantaran sungai, dan wilayah rawan longsor dapat melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman. Terutama bila hujan lebat mengguyur wilayah tempat tinggal lebih dari satu jam. (DTT/Ans)