DAERAHHEADLINENASIONALPERISTIWA

Bertambah Jadi 708 Jiwa, Korban Meninggal Dunia Akibat Bencana Hidrometeorologi di Sumut, Aceh, dan Sumbar

×

Bertambah Jadi 708 Jiwa, Korban Meninggal Dunia Akibat Bencana Hidrometeorologi di Sumut, Aceh, dan Sumbar

Sebarkan artikel ini
Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari menyampaikan perkembangan terbaru pengananan bencana di 3 provinsi di Sumatera dari Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Provinsi Aceh. (Tangkapan layar saluran resmi BNPB di YouTube, @bnpb_indonesia)
Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari menyampaikan perkembangan terbaru pengananan bencana di 3 provinsi di Sumatera dari Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Provinsi Aceh. (Tangkapan layar saluran resmi BNPB di YouTube, @bnpb_indonesia)

Datateks.id, Banda Aceh — Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi di 3 provinsi di Sumatera, melewati angka 700 jiwa. Tercatat hingga Selasa, 2 Desember 2025, pukul 17.30 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal dunia di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar), bertambah menjadi 708 jiwa.

“Korban meninggal dunia 708 jiwa, sementara 499 jiwa masih dilaporkan hilang,” ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Abdul Muhari saat konferensi pers dari Pangkalan TNI AU (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Selasa, 2 Desember 2025.

294 Korban Meninggal Dunia di Sumut

Kapusdatinkom BNPB merinci Sumut menjadi wilayah paling terdampak dengan 294 korban jiwa dan 155 orang hilang. Terutama di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara. Menurut Muhari, distribusi logistik terus dikejar melalui 3 jalur.

“Untuk jalur darat kita sudah menjalankan 6 truk dengan tonase masing-masing 15 ton. Dari laut, ada 100 ton beras dari Jakarta yang akan tiba di Sibolga untuk kemudian didistribusikan ke kabupaten dan kota terdampak,” Muhari memaparkan.

Baca Juga: Firman Soebagyo Kritik Pernyataan “Tobat Nasuha” Cak Imin di Tengah Bencana Sumatera

BNPB juga memaksimalkan pengiriman lewat udara untuk wilayah yang belum bisa ditembus. “Saat ini ada 7 heli (helikopter) beroperasi dan akan ditambah. Tonase memang terbatas, tapi sangat penting untuk daerah yang tidak bisa ditempuh lewat darat,” Muhari menjelaskan.

Lebih jauh Muhari mengatakan, BNPB, TNI, Polri, dan Basarnas menargetkan pengoperasian hingga 30 unit helikopter dan pesawat kecil.

Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari menyampaikan perkembangan terbaru pengananan bencana di 3 provinsi di Sumatera dari Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Provinsi Aceh. (Tangkapan layar saluran resmi BNPB di YouTube, @bnpb_indonesia)
Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari menyampaikan perkembangan terbaru pengananan bencana di 3 provinsi di Sumatera dari Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Provinsi Aceh. (Tangkapan layar saluran resmi BNPB di YouTube, @bnpb_indonesia)

218 Korban Meninggal Dunia di Aceh

sementara di Aceh, jumlah korban meninggal tercatat 218 jiwa dan 227 orang masih hilang. Muhari menyebut cuaca yang lebih cerah membantu percepatan operasi.

“Modifikasi cuaca terus dilakukan agar pencarian tidak terganggu hujan. Ini juga mempercepat pembukaan akses jalan yang sebelumnya tertutup longsor dan lumpur,” imbuh Muhari.

Pada Selasa, masih menurut Muhari, helikopter dikerahkan untuk mengirim logistik ke Aceh Tengah. Termasuk, makanan siap saji, selimut, matras, serta bantuan Presiden Prabowo Subianto berupa obat-obatan dan vitamin. Dua truk TNI juga mengirim logistik ke Nagan Raya.

Akses darat dari Sumut menuju Aceh Tamiang dilaporkan mulai terbuka meski masih ada genangan. Muhari menilai jalur ini krusial.

“Jalur lintas timur Banda Aceh, nantinya akan menjadi urat nadi distribusi logistik. Masih ada 2 jembatan yang rusak, tapi pemulihan terus dikejar,” tutur Muhari.

Buat mendukung operasi di Aceh, posko juga mengoperasikan kapal ekspres Bahari dari Banda Aceh menuju sejumlah daerah pesisir timur seperti Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang. “Kapal ini dapat membawa 25–30 ton logistik sekali perjalanan,” kata Muhari.

196 Korban Meninggal Dunia di Sumbar

Adapun di Sumbar, BNPB mencatat 196 korban jiwa dan 117 orang hilang. Fokus utama pemulihan ada di Agam dan Padang Panjang. Terutama pada akses yang tertutup material dari kawasan Gunung Singgalang. Empat helikopter dan satu pesawat karavan dikerahkan untuk mendukung operasi.

“Ini semua terus kita percepat. Targetnya, akses terbuka dan suplai logistik terpenuhi sambil pencarian tetap berjalan,” Muhari menjelaskan. (DTT/Ans)