DAERAHHEADLINENASIONALPERISTIWA

Data Terbaru BNPB: 604 Korban Meninggal Dunia Akibat Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumut, dan Sumbar

×

Data Terbaru BNPB: 604 Korban Meninggal Dunia Akibat Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Sebarkan artikel ini
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto. (Foto: Dok. BNPB)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto. (Foto: Dok. BNPB)

Datateks.id, Jakarta — Tim gabungan terus mengupayakan penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Berdasarkan data sementara per Senin (1/12) pukul 17.00 WIB, total korban meninggal dunia mencapai 604 jiwa dan 464 jiwa masih dinyatakan hilang. Tim gabungan BNPB, TNI/Polri, Basarnas, kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah terus bekerja mempercepat operasi pencarian, pertolongan, penyaluran logistik, dan pembukaan akses wilayah terdampak.

Korban Meninggal Dunia di Sumut 283 Jiwa

Di Sumut tercatat 283 jiwa meninggal dunia. Ini setelah tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) kembali menemukan korban yang sebelumnya dinyatakan hilang. Para korban tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Kota Padangsidimpuan, Deli Serdang, dan Nias. Sedangkan jumlah korban hilang tercatat 173 jiwa.

“Pengungsi tersebar di beberapa titik. Antara lain 15.765 jiwa di Tapanuli Utara, 2.111 jiwa di Tapanuli Tengah, 1.505 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 7.194 jiwa di Mandailing Natal,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis yang diterima datateks pada Selasa (2/12/2025).

Baca Juga: Cindy Monica DPR Desak Kemendagri Permudah Pengurusan Dokumen Warga Terdampak Bencana

Upaya pembukaan akses darat di sejumlah kabupaten yang masih terputus terus dilakukan pemerintah. Salah satu jalur yang mulai terbuka adalah Tarutung–Padang Sidempuan berkat dukungan Dinas Pekerjaan Umum, TNI, dan Polri.

Pembukaan akses jalan juga dilakukan pada jalur Tarutung–Sibolga. Langkah ini berdampak signifikan bagi masyarakat serta lintas sektor kementerian/lembaga dalam penanganan darurat. Titik akses yang dapat ditembus kini telah mencapai Dusun Sibalanga Jae atau tepatnya di depan Kantor Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara.

Penyaluran Logistik

Pengiriman logistik tahap pertama untuk Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan telah mencapai 100 persen. Penyaluran menuju Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, dan Nias Selatan masih terkendala akses darat.

“Sebagai solusi, pengiriman udara masih dilakukan menggunakan 3 helikopter BNPB dan TNI AD, termasuk distribusi sembako, peralatan dapur, BBM, genset, serta perangkat komunikasi berbasis satelit seperti Starlink. Beberapa sorti udara khusus diarahkan ke wilayah yang masih terisolasi seperti Sopotinjak dan Muara Siabu,” Abdul menjelaskan.

Dukungan Pemerintah Pusat dan Alutsista

BNPB mengerahkan 20 personel di Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah. Sementara, dukungan TNI/Polri mencapai lebih dari 500 personel di Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal. Bantuan logistik berupa makanan dan non-makanan juga terus disalurkan ke kabupaten/kota terdampak.

Presiden Prabowo Subianto turut memberikan dukungan berupa 33 alat komunikasi, 33 genset, 14 LCR, 750 dus mi instan, dan 129 tenda. Semua itu telah didistribusikan ke wilayah terdampak.

Korban Meninggal Dunia di Aceh 156 Jiwa

Hingga Senin sore, 1 Desember 2025, Provinsi Aceh mencatat 156 jiwa meninggal dunia dan 181 jiwa masih hilang. Korban tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya. Peningkatan jumlah korban hilang dipicu laporan tambahan dari masyarakat.

Jumlah pengungsi mencapai 479.300 jiwa di berbagai kabupaten/kota. Dengan konsentrasi tertinggi di Kabupaten Aceh Utara sebanyak 107.305 jiwa.

Kondisi Akses dan Transportasi

Hampir seluruh jalur utama di Provinsi Aceh terputus total. Termasuk perbatasan Sumatra–Aceh Tamiang, Gayo Lues–Aceh Tamiang, Bireuen–Takengon, serta Bener Meriah–Bireuen. Jalur Banda Aceh–Lhokseumawe juga masih terputus. Namun, terdapat jalur alternatif melalui Jembatan Gantung Awe Geutah dengan akses terbatas. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum terus mempercepat perbaikan infrastruktur vital tersebut.

Telekomunikasi dan Logistik

BNPB mengaktifkan perangkat komunikasi darurat Starlink di Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Tamiang. Mobilisasi perangkat untuk wilayah lain masih berlangsung.

Pada Senin, 1 Desember 2025, BNPB mendistribusikan logistik melalui jalur laut menuju Kota Lhokseumawe. Bantuan dimuat menggunakan Kapal Express Bahari dari Pelabuhan Krueng Geukeuh menuju Pelabuhan Kuala Langsa. Bantuan yang dikirim mencakup hygiene kit, matras, selimut, sembako, alat kebersihan, dan makanan siap saji.

Distribusi udara juga dilakukan untuk wilayah sulit dijangkau seperti Gayo Lues, Aceh Tamiang, dan Lhokseumawe.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dijalankan menggunakan pesawat Cessna Caravan. Satu unit Cessna 208B Caravan PK-SNP melakukan tiga sorti dengan total bahan semai sebanyak 1.000 kilogram NaCl dan 2.000 kg CaO.

Di Sumbar, 165 Jiwa Meninggal Dunia

“Di Provinsi Sumbar tercatat 165 jiwa meninggal dunia dan 114 jiwa masih hilang. Korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan. Total pengungsi mencapai 18.624 kepala keluarga atau 122.683 jiwa. Dengan jumlah tertinggi di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Tanah Datar,” Abdul memaparkan.

Logistik dan Dukungan Pemerintah

Bantuan logistik di Sumbar mulai didistribusikan melalui jalur udara dan laut. BNPB bersama TNI dan Basarnas mengirim bantuan seberat 4 ton menuju Kabupaten Solok, Agam, dan Pasaman Barat pada Senin (1/12). Bantuan yang diberikan mencakup makanan kemasan, beras, air mineral, bahan baku makanan, kasur, dan obat-obatan.

Pengiriman melalui jalur laut juga dilakukan menuju Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Wilayah itu masih terisolasi akibat akses jalan tertutup.

BNPB bersama TNI/Polri, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, relawan, dan mitra internasional terus bekerja maksimal mempercepat pencarian korban, pembukaan akses, pemulihan layanan vital, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Pembaruan penanganan akan disampaikan secara berkala. (DTT/Ans)