JAKARTA, Anggota DPR RI dan senior Partai Golkar, Firman Soebagyo, menyayangkan pernyataan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mengajak “tobat nasuha” di tengah bencana banjir dan longsor di Sumatera.
Firman menilai pernyataan tersebut tidak tepat dan tidak bijak, terutama karena disampaikan di depan publik saat masyarakat tengah berduka. Legislator dari dapil Jateng III ini menegaskan, fokus pejabat seharusnya membantu korban bencana dan mempercepat penanganan, bukan memberikan komentar yang menimbulkan kontroversi.
“Sebagai Menko, seharusnya lebih konsentrasi membantu Presiden menyelesaikan masalah korban bencana, bukan saling menyalahkan sesama menteri. Kerusakan hutan yang menjadi salah satu pemicu bencana bukan terjadi sebulan atau setahun terakhir, tetapi akibat kebijakan puluhan tahun sebelumnya,” kata Firman kepada wartawan, Selasa (2/12/2025).
Firman juga menekankan bahwa meski ucapan “tobat nasuha” mungkin dimaksudkan sebagai candaan, pernyataan itu tidak tepat diucapkan di depan publik dan media dalam situasi duka.
Sebelumnya, Cak Imin menyinggung “taubat nasuha” terkait bencana yang terus berulang dan meminta evaluasi menyeluruh kebijakan kementerian terkait. Ia juga menekankan bahwa bencana terjadi akibat kelalaian manusia dan berharap warga terdampak segera mendapat bantuan.
