EKONOMIHEADLINENASIONAL

Kerja Sama Maritim Jadi Fokus Pertemuan 2+2 Indonesia-Jepang di Tokyo

×

Kerja Sama Maritim Jadi Fokus Pertemuan 2+2 Indonesia-Jepang di Tokyo

Sebarkan artikel ini
Menlu Sugiono dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, bersama Menlu Motegi Toshimitsu dan Menhan Koizumi Shinjiro saat Pertemuan 2+2 Ketiga di Iikura Guest House, Tokyo, Jepang. (Foto: Dok. Kemenlu)
Menlu Sugiono dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, bersama Menlu Motegi Toshimitsu dan Menhan Koizumi Shinjiro saat Pertemuan 2+2 Ketiga di Iikura Guest House, Tokyo, Jepang. (Foto: Dok. Kemenlu)

Datateks.id, Jakarta — Indonesia dan Jepang sepakat mengintesifkan kerja sama politik, pertahanan, dan keamanan dalam Pertemuan 2+2 Ketiga yang berlangsung di Iikura Guest House, Tokyo, pada Senin, 17 November 2025. Pertemuan Pertemuan 2+2 Indonesia-Jepang dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menlu Jepang Toshimitsu Motegi dan Menhan Jepang Shinjiro Koizumi.

Pada awal Pertemuan 2+2 Ketiga, Menlu Sugiono menyampaikan selamat atas terbentuknya pemerintahan baru Jepang di bawah Perdana Menteri Sanae Takaichi. Ia sekaligus mengucapkan selamat kepada Motegi dan Koizumi yang baru dilantik. Menlu Sugiono menilai pertemuan bilateral Indonesia–Jepang kali ini sangat strategis, mengingat situasi regional dan global yang diwarnai persaingan ekonomi dan rivalitas politik.

Baca Juga: 140 Sekolah di Pegunungan Termasuk Prioritas Program Digitalisasi Pembelajaran

“Pertemuan bilateral Indonesia dan Jepang kali ini sangat strategis, terutama melihat situasi kawasan dan global yang diwarnai berbagai macam isu, mulai dari persaingan ekonomi hingga rivalitas politik,” ucap Menlu Sugiono dalam keterangan tertulis, Selasa (18/11/2025).

Keamanan Maritim dan Ekonomi Pesisir

Indonesia menegaskan komitmen terus memperkuat Kemitraan Komprehensif Strategis melalui kerja sama konkret yang memberi manfaat bagi masyarakat kedua negara serta berkontribusi pada perdamaian kawasan dan global. Satu di antara agenda utama, yaitu kelanjutan hibah kapal patroli cepat dari Jepang melalui program Official Security Assistance (OSA), yang bertujuan meningkatkan kapasitas keamanan maritim Indonesia.

Kedua pihak membahas pula rencana groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Pasar Ikan Natuna senilai sekitar US$5,6 juta pada awal Desember 2025. Proyek ini menjadi bagian dari Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu yang diharapkan memperkuat sektor maritim dan ekonomi pesisir Indonesia.

Terkait isu kawasan, Indonesia kembali menekankan pentingnya dialog dan pendekatan konstruktif untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan bersama. Menlu Sugiono juga menegaskan pentingnya sentralitas ASEAN dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang inklusif dan resilien, termasuk melalui implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono. (Foto: Dok. Kemenlu)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono. (Foto: Dok. Kemenlu)

Indonesia Konsisten Dukung Palestina

Dalam konteks global, Indonesia menegaskan konsistensi dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Sugiono menyampaikan harapan agar Indonesia dan Jepang dapat meningkatkan kerja sama di bidang kemanusiaan dan proses rekonstruksi Gaza.

Selain pertemuan 2+2, Menlu Sugiono dan Menlu Motegi menggelar pula pertemuan bilateral terpisah. Terutama untuk membahas isu kerja sama yang lebih luas, termasuk peluang pengembangan ekonomi hijau sebagai motor penguatan hubungan ekonomi dan investasi.

Indonesia dan Jepang sepakat intensitas dialog antarpemimpin perlu terus dijaga. Sebagai sesama negara kepulauan, kedua negara juga memiliki pandangan serupa mengenai pentingnya kerja sama maritim untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, ketahanan pangan, pengadaan kapal, serta memperkuat keterhubungan hasil laut Indonesia dalam rantai suplai global. (DTT/Ans)