DAERAHHEADLINE

Longsor Terjang Banjarnegara, BNPB Sebut 27 Warga Diduga Masih Tertimbun

×

Longsor Terjang Banjarnegara, BNPB Sebut 27 Warga Diduga Masih Tertimbun

Sebarkan artikel ini
Tim SAR mencari korban longsor di Banjarnegara, Jateng. (Foto: Dok. BNPB)
Tim SAR mencari korban longsor di Banjarnegara, Jateng. (Foto: Dok. BNPB)

Datateks.id, Banjarnegara — Bencana longsor kembali menelan korban jiwa dan merusak rumah warga. Kali ini tanah longsor menerjang wilayah di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

“Hingga Senin (17/11), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara memperkirakan 27 warga masih tertimbun,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, kepada wartawan, Senin (17/11/2025).

Lokasi terdampak tanah longsor berada di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara. Menurut Abdul Muhari, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) masih menggelar operasi penyelamatan di lokasi terdampak.

Baca Juga: Operasi Zebra 2025 Mulai Hari ini, Korlantas Polri Utamakan Keselamatan Pejalan Kaki

“Selain operasi SAR, personel gabungan telah berhasil mengevakuasi 34 orang dari kawasan hutan di sekitar longsoran,” dia menambahkan.

Dokumentasi drone wilayah terdampak longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jateng. (Foto: Dok. BNPB/BPBD Kab. Banjarnegara)
Dokumentasi drone wilayah terdampak longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jateng. (Foto: Dok. BNPB/BPBD Kab. Banjarnegara)

2 Warga Meninggal, 2 Terluka, dan 823 Mengungsi

Sejauh ini, Abdul Muhari mengungkapkan, dua warga meninggal dunia, dua orang terluka, dan 823 orang mengungsi. Warga yang mengalami luka-luka telah dirujuk ke RSUD Banjarnegara dan Puskesmas Pandanarum.

Lokasi pengungsian tersebar di tiga lokasi, yakni Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Beji, dan gedung haji Desa Pringamba. Longsor merusak 30 unit rumah dan lahan persawahan serta perkebunan warga.

Tanah longsor di Banjarnegara itu terjadi setelah hujan lebat di kawasan Desa Situkung, Kecamatan Pandanarum. Derasnya hujan dan kondisi tanah labil diduga memicu tebing longsor dan menimpa area persawahan dan perkebunan pada Sabtu, 15 November 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. (DTT/Ans)