Datateks.id, Lumajang — Rombongan terakhir pendaki Gunung Semeru akhirnya tiba di Ranu Pani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim). Mereka bagian dari 187 orang termasuk pendaki (bukan 178 orang seperti diberitakan sebelumnya–Red.) yang tertahan di Ranu Kumbolo, saat erupsi besar Gunung Semeru pada Rabu petang, 19 November 2025.
Kabar seluruh pendaki Semeru sampai di pos pendakian awal di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, seperti diinformasikan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) melalui akun terverifikasi di Instagram pada Kamis (20/11/2025). Pihak BB TNBTS juga mengunggah beberapa video terkait.
Pendaki terakhir telah tiba dengan selamat di Ranupani. Syukurlah, seluruh proses berjalan lancar dan aman.
Terima kasih untuk rekan-rekan @ppgst_tnbts dan @saverindo.
Semoga para pendaki senantiasa diberi kesehatan dan perlindungan dalam perjalanan kembali ke rumahnya masing-masing.
Semoga lekas pulih Semeru.
Salam Konservasi.
Demikian keterangan Pihak BB TNBTS. Adapun di unggahan video terakhir, seorang petugas menginformasikan tepat pada Kamis pukul 15.48 WIB, seluruh rombongan pendaki terakhir telah sampai di Ranu Pani.
Sebelumnya pada pukul 11.43 WIB, pihak BB TNBTS juga menginformasikan rombongan pertama pendaki Semeru tiba di Ranu Pani.

Sehari sebelumnya, pihak BB TNBTS mengumumkan penutupan sementara pendakian Gunung Semeru.

Sehubungan dengan kenaikan tingkat aktivitas Gunung Semeru dari level II (Waspada) ke level III (Siaga) kemudian menjadi level IV (Awas) per 19 November 2025 oleh PVMBG, serta mempertimbangkan rekomendasi radius bahaya (8 km dari puncak dan sektoral 20 km ke arah selatan–tenggara), kegiatan pendakian Gunung Semeru (Ranu Kumbolo) ditutup sementara sejak pengumuman ini diterbitkan hingga dinyatakan aman.
Kami mengimbau seluruh masyarakat dan pengunjung untuk mematuhi zona bahaya sesuai rekomendasi PVMBG.
Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.
Revisi 187 Orang
Berdasarkan informasi yang dihimpun datateks, jumlah pendaki serta petugas yang dilaporkan tertahan di sekitar Ranu Kumbolo, lereng utara Gunung Semeru, bertambah menjadi 187 orang. Ini setelah pihak BB TNBTS mendata ulang.
Adapun menurut Kepala BB TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha, revisi terbaru itu untuk meluruskan informasi sebelumnya yang menyebutkan 178 orang terjebak.
Rudijanta menjelaskan, Ranu Kumbolo dipilih sebagai lokasi berkumpul, karena dinilai aman dari potensi bahaya erupsi. Arah lontaran material dan awan panas guguran Semeru cenderung mengarah ke selatan dan tenggara. Sedangkan Ranu Kumbolo berada di sisi utara, sehingga area tersebut tidak terdampak langsung.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kondisi seperti ini membuat Ranu Kumbolo tetap aman dari erupsi Gunung Semeru,” ujar Rudijanta kepada wartawan.
Alasan Bertahan Semalam di Ranu Kumbolo
Sekalipun aman, menurut Rudijanta, seluruh pendaki tetap harus bertahan semalam di lokasi tersebut. Sebab, cuaca hujan dan jarak pandang yang minim membuat jalur turun tidak memungkinkan dilalui pada Rabu sore.
Petugas kemudian memutuskan seluruh kelompok tetap tinggal untuk menghindari risiko tersesat atau terperangkap di jalur pendakian yang gelap. Selanjutnya, evakuasi mulai berlangsung pada Kamis pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Rudijanta menambahkan, pendaki pertama mulai bergerak turun menuju Ranu Pani, pintu masuk resmi pendakian Semeru. Rombongan terakhir tercatat meninggalkan Ranu Kumbolo pada pukul 09.30 WIB. (DTT/Ans)








