Datateks.id, Padang –– Bantuan masih terus mengalir kepada warga korban terdampak bencana hidrometeorologi di Provinsi Sumatra Barat atau Sumbar. Pemerintah daerah setempat meminta semua pihak yang akan memberikan dukungan logistik terlebih dahulu berkoordinasi melalui pos komando atau posko.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumbar Arry Yuswandi di media center penanganan bencana di lobi Kantor Gubernur Sumbar, Kota Padang, Selasa, 2 Desember 2025.
Upaya terkoordinasi, menurut Arry, bertujuan agar pendistribusian bantuan tidak duplikasi dan tepat sasaran. Arry mencontohkan bantuan yang tersalurkan ke Malalak, namun di wilayah sekitar juga banyak warga yang juga membutuhkan bantuan.
“Melalui konferensi pers ini, harapannya kepada siapa pun pihak yang akan menyalurkan bantuan tolong berkoordinasi dengan posko setempat,” ujar Yuswandi.
Baca Juga: Jalur Medan Menuju Aceh Tamiang Berhasil Ditembus, BNPB Targetkan Segera Pulih 100 Persen
Bila ada pihak yang ingin menyalurkan bantuan sendiri, berkoordinasi dengan posko harus dilakukan sehingga bantuan terdata atau tercatat dengan baik. “Silakan kalau menyalurkan sendiri, kita juga tidak bisa menghalangi, karena mereka yang memberikan bantuan,” Sekda Sumbar menambahkan.
Di sisi lain, bantuan yang dikirimkan langsung ke 13 kabupaten dan kota terdampak bencana juga diimbau untuk dicatat pada posko setempat. Pada prinsipnya bantuan dari berbagai pihak harus dikoordinasikan dan dicatat. “Sehingga bantuan kemanusiaan ini tidak duplikasi ke satu wilayah, tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan,” Yuswandi menegaskan.
Apabila masyarakat atau lembaga usaha akan memberikan bantuan, terlebih dulu dapat menanyakan kebutuhan yang diperlukan di suatu wilayah. Setiap kabupaten dan kota telah mengidentifikasi kebutuhan darurat di wilayanya.
“Misalnya di wilayah Pesisir Selatan, bantuan yang dibutuhkan di antaranya gergaji mesin, paket sembako, family kit dan terpal. Oleh karena itu, berkoordinasi dengan posko sangat penting,” Yuswandi menekankan.

Digelar pula rapat koordinasi pos pendamping nasional, posko terpadu, dan posko di wilayah kabupaten dan kota terdampak di Sumbar. Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau Sestama BNPB Rustian meminta penanganan yang optimal. Khususnya distribusi logistik ke titik-titik yang terisolasi.
Perintah Presiden Prabowo
Di hadapan kepala daerah, jajaran BNPB, dan Forkopimda, Rustian menggarisbawahi perintah Presiden Prabowo Subianto yang sehari sebelumnya atau Senin, 1 Desember 2025, berkunjung di Kabupaten Padang Pariaman.
“Perintah Presiden (Presiden Prabowo Subianto) tidak boleh ada hambatan lagi. Kekuatan nasional yang dikoordinasikan BNPB sudah turun ke daerah,” pesan Sestama BNPB melalui daring.
BNPB dan berbagai pihak bekerja keras untuk membuka akses yang tertutup material longsor atau putus. Akses dibutuhkan untuk mendistribusikan bantuan maupun mobilisasi warga.
Pada Selasa, 2 Desember 2025, pukul 09.30 WIB, helikopter BNPB mengirimkan bantuan seberat 250 kilogram. Terdiri dari beras, minyak goreng, gula dan makanan bayi. Pengiriman diterjunkan ke wilayah Talamau, Pasaman Barat.
Hingga kini, BNPB, TNI AU dan Basarnas terus mendistribusikan bantuan melalui udara. Khususnya di titik-titik yang masih terisolasi, seperti di Kabupaten Agam, Solok, dan Pasaman Barat. Selain lewat udara, pengiriman darat juga dimobilisasi untuk membantu masyarakat terdampak. (DTT/Ans)












