Datateks.id – Tol Trans Sumatera mencatat lonjakan drastis volume lalu lintas kendaraan sepanjang periode 1 hingga 4 April 2025.
Peningkatan ini terjadi akibat gelombang mudik Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.
Hal ini tercermin dalam pergerakan kendaraan di berbagai ruas tol utama maupun fungsional.
Berdasarkan data dari Operator utama Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya, tren kenaikan sangat signifikan dari hari ke hari pada awal April 2025.
Volume kendaraan yang melintasi ruas-ruas tol operasional secara total mencapai 179.576 kendaraan pada 1 April.
Angka ini terus meningkat menjadi 185.393 kendaraan pada 2 April.
Pada 3 April 2025, volume kendaraan yang menggunakan tol Trans Sumatera mengalami penurunan menjadi 173.571 kendaraan.
Volume kendaraan kembali menurun pada 4 April 2025 menjadi 162.374 kendaraan.
Baca Juga: Disiplin: Pelajaran Berharga dari Ramadhan dan Lebaran
Meski begitu, seluruh volume tersebut tetap berada jauh di atas rata-rata harian normal.
Peningkatan ini tidak hanya tercermin dari jumlah kendaraan, tetapi juga dari persentase lonjakan yang mencapai ratusan persen di sejumlah ruas.
Beberapa ruas bahkan mencatat pertumbuhan volume lalu lintas harian lebih dari 350%, menjadikannya indikator utama mobilitas masyarakat yang masif menjelang hari raya.
Tol Sigli–Banda Aceh Tertinggi: Lonjakan Melebihi 360 Persen
Ruas tol Sigli–Banda Aceh menjadi titik paling menonjol dalam keseluruhan laporan, menunjukkan lonjakan volume lalu lintas yang konsisten dan ekstrem selama empat hari pemantauan.
Pada 1 April, volume mencapai 11.765 kendaraan, naik 283,10% dibandingkan hari normal.
2 April mencatat 13.451 kendaraan atau naik 368,35%.
View this post on Instagram
Pada 3 April, meskipun jumlah kendaraan sedikit menurun ke 13.255, persentase lonjakan justru meningkat menjadi 369,20%.
Sementara pada 4 April, meski menurun ke 10.802 kendaraan, persentase lonjakan tetap tinggi di 233,09%.
Ruas ini menjadi representasi nyata dari meningkatnya ketergantungan pemudik terhadap jaringan tol baru di wilayah Aceh.
Tol Binjai–Langsa dan Indrapura–Kisaran: Ruas Tersibuk secara Absolut
Dari sisi volume kendaraan tertinggi, ruas tol Binjai–Langsa dan Indrapura–Kisaran menempati peringkat teratas.
Segmen Binjai–Pangkalan Brandan dilalui oleh:
- 26.029 kendaraan pada 1 April (naik 262,11%),
- 25.947 kendaraan pada 2 April (naik 261,44%).
Sementara pada ruas tol Indrapura–Kisaran, lonjakan tercatat sebagai berikut:
- 25.018 kendaraan pada 1 April (naik 230,18%),
- 25.662 kendaraan pada 2 April (naik 234,93%).
Angka-angka tersebut mencerminkan besarnya arus dari dan menuju Sumatera bagian utara, menjadikan kedua ruas ini jalur utama bagi para pemudik dari wilayah Medan dan sekitarnya.
Pada ruas tol lainnya juga mencatat lonjakan cukup tinggi meskipun dengan volume kendaraan yang relatif lebih kecil:
- Pekanbaru – XIII Koto Kampar: Naik 213,41% pada 1 April dan 227,31% pada 2 April.
- Bengkulu – Taba Penanjung: Tertinggi pada 2 April dengan lonjakan 257,51%, meski jumlah kendaraan di bawah 2.000 per hari.
- Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat: Volume tertinggi pada 1 April sebanyak 23.490 kendaraan (naik 197,98%), kemudian menurun secara bertahap.
- Pekanbaru – Dumai: Menunjukkan lonjakan lebih moderat, berkisar 32,13% hingga 62,03%, namun stabil dalam jumlah kendaraan di atas 15.000 per hari.
Peran Strategis Tol Fungsional
Untuk mengurai kepadatan, Hutama Karya mengoperasikan sejumlah tol fungsional yang dibuka khusus selama periode mudik Lebaran.
Ruas-ruas ini memainkan peran krusial sebagai jalur alternatif yang efektif.
Data volume tol fungsional 1–4 April:
- Pekanbaru – Padang (Padang – Sicincin): Tol fungsional tersibuk, dengan 9.602 kendaraan pada 1 April dan 8.045 kendaraan pada 4 April.
- Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Seulimeum – Padang Tiji): Dimulai dengan 4.106 kendaraan dan menurun ke 2.821 kendaraan pada 4 April.
- Palembang – Betung (Kramasan – Pangkalan Balai): Mencatat 2.199 kendaraan pada 1 April, dan menurun ke 1.477 kendaraan pada 4 April.
Secara keseluruhan, ruas fungsional ini melayani lebih dari 57.000 kendaraan selama empat hari pertama April, membuktikan bahwa kehadirannya signifikan dalam meratakan distribusi lalu lintas.
Tren Penurunan Pasca Lonjakan Awal
Setelah mencapai puncak pada 1 dan 2 April, data menunjukkan tren penurunan volume kendaraan pada 3 dan 4 April.
Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:
- Perubahan strategi waktu keberangkatan pemudik.
- Efektivitas penyebaran arus melalui tol fungsional.
- Faktor cuaca dan manajemen lalu lintas setempat.
Namun, penurunan ini belum menunjukkan akhir dari fase mudik.
Volume kendaraan masih berada jauh di atas normal, dan puncak arus diperkirakan terjadi kembali mendekati akhir pekan kedua April.
Anomali Data: Ruas Tol Betung – Tempino – Jambi
Catatan khusus terjadi pada ruas Bayung Lencir – Tempino, yang pada 2 April menunjukkan angka kenaikan hingga 100%.
Hal ini diduga kuat sebagai akibat dari tidak tersedianya data pembanding harian normal atau potensi kesalahan dalam pencatatan laporan harian.
Dengan total volume harian yang meningkat hingga ratusan persen di berbagai ruas, Tol Trans Sumatera terbukti menjadi tulang punggung utama arus mudik Idulfitri 1446 H.
Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan publik terhadap efisiensi dan kecepatan yang ditawarkan oleh jaringan tol lintas Sumatera ini.
Ruas-ruas tol seperti Sigli–Banda Aceh, Binjai–Langsa, dan Indrapura–Kisaran menjadi barometer utama kepadatan.
Di sisi lain, kehadiran tol fungsional berperan penting dalam mendistribusikan volume kendaraan dan mencegah terjadinya bottleneck di jalur nasional.
Hutama Karya dan pihak terkait kini dihadapkan pada tantangan menjaga kelancaran arus balik mendatang, dengan kesiapsiagaan armada, layanan rest area, serta koordinasi dengan aparat untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.