DAERAH

TBB dan Ferizy Ubah Wajah Arus Balik Sumatera-Jawa

×

TBB dan Ferizy Ubah Wajah Arus Balik Sumatera-Jawa

Sebarkan artikel ini
Suasana pelabuhan Bakauheni saat arus balik Lebaran 2025
Suasana pelabuhan Bakauheni saat arus balik Lebaran 2025

Datateks.id – Arus balik Lebaran 2025 di lintasan utama Sumatera–Jawa mencatatkan satu hal penting,  tak ada lagi antrean kendaraan mengular hingga keluar pelabuhan.

Ini bukan soal pemudik berkurang, tapi juga karena sistem yang bekerja.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membuktikan inovasi bukan soal aplikasi atau teknologi canggih saja.

Inovasi juga menyoal tetang sinergi strategi operasionnal dan digitalisasi layanan.

Kunci utama dari kelancaran penyeberangan Bakauheni–Merak kali ini adalah skema Tiba, Bongkar, Berangkat (TBB).

Konsep ini sederhana namun revolusioner, kapal yang merapat di Merak langsung membongkar muatan, lalu segera kembali ke Bakauheni tanpa memuat ulang.

Waktu sandar dipangkas, rotasi kapal meningkat, dan antrean kendaraan di pelabuhan dapat terurai dengan cepat.

“Sejak Sabtu malam hingga dini hari, kami aktifkan TBB secara penuh.”

“Arus kendaraan mengalir jauh lebih cepat, bahkan saat puncak arus balik,” ujar Direktur Utama ASDP, Heru Widodo.

Baca Juga: Apakah Motor Listrik Bisa Dipakai di Jalur Sumatera Barat?

Puncak arus balik sendiri tercatat terjadi pada Sabtu (5/4) dan Minggu (6/4) dengan masing-masing 35.965 dan 42.201 unit kendaraan menyeberang dari Sumatera ke Jawa.

Total penumpang pada H+5 mencapai 162.916 orang, melintasi empat pelabuhan utama di Sumatera: Bakauheni, Panjang, BBJ Muara Pilu, dan Wika Beton.

Namun TBB bukan satu-satunya pahlawan.

Digitalisasi sistem tiket melalui platform Ferizy menjadi mitra tak terpisahkan dari keberhasilan ini.

Masyarakat harus membeli tiket lebih awal dan datang sesuai jadwal, sehingga beban pelabuhan terartur.

Tidak ada lagi antrean dadakan akibat pembelian tiket di tempat.

“Ferizy bukan sekadar sistem pemesanan. Ini sistem kendali lalu lintas laut.”

“Begitu pemudik patuh pada jadwal, maka pelabuhan bisa mengatur arus masuk kendaraan dengan efisien,” ujar Heru.

Efektivitas Dibuktikan Angka

Secara kumulatif, sejak H-10 hingga H+5, total 993.806 penumpang dan 234.483 kendaraan telah kembali dari Sumatera ke Jawa.

Bandingkan dengan arus berangkat dari Jawa ke Sumatera yang mencapai 1.173.413 penumpang dan 288.010 kendaraan, angka ini menunjukkan bahwa sisa pemudik yang belum kembali tinggal sekitar 15%.

Meski demikian, tak ada laporan antrean panjang seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sebanyak 58 unit kapal yang beroperasi di lintas Sumatera–Jawa mampu bekerja dalam rotasi cepat berkat kombinasi TBB dan Ferizy.

Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, secara khusus mengapresiasi ASDP dalam menerapkan strategi TBB.

Ia menyebut konsep ini mirip sistem one way di jalan tol, tapi diterapkan di laut.

Sangat efektif mempercepat bongkar-muat dan mengurangi penumpukan.

Hal senada juga disampaikan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani, yang menyebut bahwa kolaborasi antarinstansi dan kesiapan infrastruktur menjadi fondasi utama suksesnya arus balik tahun ini.

“Kami melihat penurunan sepeda motor, tapi peningkatan signifikan pada penumpang dan bus. Ini pertanda pergeseran perilaku mudik yang lebih aman dan terorganisir,” ujarnya.

Dengan berakhirnya fase puncak arus balik, ASDP menegaskan komitmennya untuk menjadikan TBB dan Ferizy sebagai standar baru penyeberangan nasional.

“Setiap tahun kami belajar. Tahun ini kami buktikan, sistem bisa mengalahkan kepadatan,” pungkas Heru.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *