DAERAH

Warga Pariaman Pergi Umrah Jalan Kaki ke Makkah, Ini Lama Perjalanan dan Tantangannya

×

Warga Pariaman Pergi Umrah Jalan Kaki ke Makkah, Ini Lama Perjalanan dan Tantangannya

Sebarkan artikel ini
Jarak Kota Pariaman - Makkah bila ditarik dengan garis lurus. [Foto: tangkapan layar laman Google]

Datateks.id – Nyali saja tak cukup untuk berjalan kaki menempuh perjalanan panjang dari Indonesia ke Makkah, Arab Saudi. Butuh modal tak sedikit, perhitungan yang matang, dan kesehatan fisik di atas rata-rata.

Selain itu juga dibutuhkan kemampuan pendukung lainnya seperti bahasa, wawasan soal negara yang akan dilewati serta mitigasi segala bentuk risiko yang dapat mengancam keselamatan.

Baru saja seorang warga Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) bernama Efriadi alias Jefri, 42 tahun, dengan tekad bulat memulai berjalan kaki dari kampung halamannya menuju Tanah Suci Makkah, Arab Saudi. Ia berencana akan menunaikan ibadah umrah ke Makkah, sekaligus ingin bertemu Raja Salman.

Jefri sendiri mendapat dukungan dari Wali Kota Pariaman Yota Balad, Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi, pimpinan DPRD setempat, para pejabat dan masyarakat Kota Pariaman.

Bagaimana perjalanan yang akan ditempuh Jefri untuk sampai di Makkah? Berapa lama dia akan berjalan kaki untuk sampai di Makkah?

Jika ditarik garis lurus dari Kota Pariaman ke Makkah, maka jaraknya mencapai 6.978 km. Namun, untuk menempuh jalur sesungguhnya dengan berjalan kaki lewat darat, tentu lebih jauh lagi.

Penelusuran media ini, sangat sedikit yang memilih tantangan berjalan kaki dari Indonesia ke Makkah. Beberapa di antaranya menggunakan sepeda motor, sepeda, atau lewat darat menggunakan transportasi umum dari negara ke negara hingga ke Makkah.

Bahari, wartawan Jawa Pos, pada tahun 2016 pernah berhasil naik haji lewat jalur darat menngunakan transportasi umum ini. Ia berangkat dari Surabaya, Jawa Timur (Jatim), lalu sambung menyambung naik bus dan kendaraan lainnya untuk sampai ke Makkah.

Sementara itu, beberapa orang yang mencoba berjalan kaki dari Indonesia ke Makkah justru memilih balik kanan atau pulang dengan berbagai alasan. Rata-rata karena persoalan kesehatan atau fisik, seperti kaki bengkak, dan tubuh yang tak kuat melanjutkan perjalanan yang sangat jauh.

Jarak Indonesia – Makah lewat darat dapat mencapai lebih dari 10.000 km, tergantung rute yang akan dilewati. Nah, apabila berjalan kaki rata-rata 30 km per hari, perjalanan Pariaman-Makkah bisa memakan waktu lebih dari 1 tahun.

Di antara negara yang harus dilewati adalah Malaysia, Thailand, Myanmar, India, Pakistan, Iran, hingga sampai ke Makkah, Arab Saudi. Perjalanan antar-negara ini tak sama satu sama lainnya. Baik medannya, kondisi sosial, keamanan, hingga iklim.

Jangan bayangkan perjalanan seperti di Indonesia, bila letih dapat istirahat di masjid, musala, warung atau rumah makan. Apalagi beberapa negara yang akan dilewati di antaranya, merupakan negara dengan penduduk mayoritas non-muslim, seperti Thailand, Myanmar, dan India.

Kemudian, soal iklim, tidak semua negara seperti Indonesia yang punya hutan tropis. Ada jalur yang akan dilewati pegunungan di Himalaya yang sangat dingin, hingga gurun di Timur Tengah yang sangat panas.

Selain itu, bicara soal keamanan dan logistik, juga tak kalah berat. Beberapa negara yang akan dilewati punya risiko konflik dan kejahatan. Soal persediaan makanan, air dan dana yang cukup, tentu tak bisa dianggap remeh.

Baca juga: Kisah Warga Pariaman Berjalan Kaki ke Makkah untuk Umrah dan Bertemu Raja Salman

Namun demikian, seperti Jefri asal Kota Pariaman, jika tekad sudah bulat dengan persiapan yang matang plus nyali yang tak kaleng-kaleng, tentu tak ada salahnya pula untuk mencoba berjalan kaki ke Makkah. Kini, kita tunggu terus kabar baik dari Jefri!

[Redaksi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *