Datateks.id – Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Padang memilik untuk tidak diam melihat krisis nilai yang makin mencengkeram generasi muda.
Melalui Masa Penerimaan Anggota (MAPENTA) 2025, Senin (12/5), organisassi menggaungkan semangat kebangkitan identitas Katolik yang menyala.
MAPENTA 2025 ini berbeda dari tahun lalu.
Kali ini pemuda Katolik Komcab Padang menggelar penerimaan anggota baru dengan tema Jadilah Garam dan Terang Dunia.
Baca Juga: Ijazah Asli Jokowi Bakal Diserahkan ke Bareskrim
MAPENTA 2025 dibuat bukan untuk seremoni saja.
Gerakan ini adalah ruang perjumpaan, pembentukan, dan perlawanan terhadap derasnya gaya hidup individualis, apatis, dan kehilangan arah moral.
Ketua Komcab Padang Lesigar MR Hulu menyampaikan formasi kader bukan hanya tanggung jawab organisasi.
Panggilan Iman
Formasi ini terbentuk berdasarkan panggilan iman di tengah situasi zaman yang makin kompleks.
“MAPENTA 2025 adalah cara kami memanggil kembali nurani kaum muda Katolik agar hadir dengan iman yang relevan dengan sikap yang berdampak.”
“Dunia makin kosong akan nilai, dan kami dipanggil untuk memberi rasa, memberi cahaya,” kata Lesigar.
MAPENTA 2025 diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang.
Mereka terdiri dari mahasiswa, guru, dosen, hingga profesional muda.
Keberagaman ini mencerminkan wajah Gereja yang hidup dan dinamis.
Bahkan menjadi simbol solidaritas dan semangat pelayanan.
Selama pembekalan, Ketua Komda Pemuda Katolik Sumbar Laurensius Arliman Simbolon turut hadir.
Selain itu ada juga Ketua bidang Konstitusi dan Pemerintahan PP Pemuda Katolik Gokma Toni Parlindungan Situmorang.
Keduanya menekankan MAPENTA 2025 bukan akhir, melainkan pintu masuk ke dalam dinamika kerasnya kehidupan publik yang menuntut kader muda sebagai penyangga moral.
“MAPENTA adalah titik muda. Semangat garam dan terang harus menjadi identitas. Bukan hanya untuk internal gereja, tetapi untuk dunia yang makin kehilangan arah,” ujar Laurensius Arliman.
Ketua bidang Konstitusi dan Pemerintahan PP Pemuda Katolik Gokma Toni Parlindungan juga mengingatkan perihal situasi dunia hari ini.
Dia mengatakan hari ini zaman digempur intoleransi, sekularisme, dan banalitas nilai.
“Pemuda Katolik tidak boleh diam. Kader muda harus menjadi penannda arah yang menghadirkan akal sehat, kejujuran, dan keberanian moral di ruang yang sunyi,” ucapnya.
MAPENTA 2025 menjadi momen kebangkitan spritual-sosial bagi Pemuda Katolik Padang.
Gerakan ini merupakan deklarasi bahwa di tengah zaman yang memudarkan iman dan nilai, masih ada yang memilih untuk menjadi garam yang memberi rasa, dan terang untuk menuntun langkah.