HEADLINE

One Way Padang – Bukittinggi kembali Diterapkan pada Lebaran 2025

×

One Way Padang – Bukittinggi kembali Diterapkan pada Lebaran 2025

Sebarkan artikel ini
Jalan utama Padang-Bukittinggi yang melewatu kawasan Lembah Anai. [Foto: Dok. Ombilin Heritage]

Datateks.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyampaikan untuk mengantisipasi macet parah di jalur Padang-Bukittinggi pada momen libur Lebaran Idul Fitri 1445 H/ 2025 M, Pemprov bersama kepolisian kembali akan menerapkan rekayasa lalu lintas berupa one way atau satu arah.

Dalam pelaksanaan one way Padang –Bukittinggi, pengendara dari arah Padang menuju Bukittinggi akan menempuh jalur biasa atau lewat Kota Padang Panjang,. Sementara itu, dari arah sebaliknya, Bukittinggi ke Padang akan melewati jalur Malalak.

“Dengan skema seperti ini, pengendara dari arah Padang tidak akan melewati tanjakan curam di jalur Malalak. Selain itu, untuk kawasan wisata, kita meminta pengelola objek wisata memastikan keselamatan bagi pengunjung. Sarana dan prasarana kesehatan serta keselamatan harus lengkap,” terang Mahyeldi ketika memimpin rapat lintas instansi yang membahas persiapan menghadapi Lebaran Idul Fitri 2025, di Istana Gubernuran, baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, kebijakan rekayasa lalu lintas one way Padang-Bukittinggi ini, telah diterapkan pada beberapa kali momen Lebaran sebelumnya. Sistem jalur satu arah ini pun dinilai mangkus mengurangi kemacetan parah di jalur Padang-Bukittinggi.

Selain one way Padang-Bukittinggi, jalur padat Padang-Sicicin pun akan jauh berkurang dengan kehadiran Jalan Tol Padang-Sicincin yang akan dioperasi fungsional selama momen Lebaran 2025 ini. Jika pada uji coba sebelumnya, jalan tol sepanjang 36,6 km hanya dibuka satu jalur, pada momen Lebaran akan dibuka dua jalur.

Stok Pangan Aman

Sementara itu, dalam rapat lintas instansi yang dipimpin Gubernur Mahyeldi juga membahas soal ketersediaan produk pangan. Disebutkan, bahwa stok pangan sangat mencukupi untuk menyambut momen Lebaran 1446 H/ 2025 M.

Kemudian, ditekankan pula soal perhubungan dan pariwisata, di mana pengaturannya wajib mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan.

“Produksi pangan di Sumbar diperkirakan surplus hingga Juni 2025. Namun, masih ada beberapa daerah yang perlu diantisipasi gejolak harganya, terutama karena kondisi jalan yang menghambat arus distribusi. Pemprov melalui Dinas Pangan perlu segera mengambil langkah antisipatif,” kata Mahyeldi.

Ia melanjutkan, komoditas yang diperkirakan mengalami kenaikan harga di antaranya bawang merah dan bawang putih. Mahyeldi pun meminta daerah yang berpotensi mengalami kenaikan harga pada komoditas tertentu agar dapat bekerja sama dengan daerah yang mengalami surplus pada komoditas yang sama. Dengan demikian, stabilitas harga dapat tetap terjaga.

Adapun terkait sektor perhubungan dan transportasi, Mahyeldi mengingatkan bahwa terdapat enam jalur utama yang menjadi pintu masuk ke Sumbar. Untuk menghindari kemacetan dan penumpukan kendaraan, pemudik perlu diarahkan sesuai tujuan masing-masing. Selain itu, jalur alternatif yang tersedia juga harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Baca juga: Persiapan Infrastruktur Jalan untuk Mudik Lebaran 2025, Tol Padang-Sicincin Operasional Tanpa Tarif

“Terkait kondisi jalan, kita minta Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk tetap siaga. Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan akan menurun pada akhir Maret, tetapi meningkat kembali pada April. Oleh karena itu, alat berat, operator, serta bahan bakar harus disiapkan di titik-titik rawan,” ingat Mahyeldi.

[Redaksi Datateks.id]

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *